Rabu, 20 November 2013

Cerpen - TAK SEPERTI SEHARUSNYA


                                            
                                                                                                                                                                                                     TAK SEPERTI SEHARUSNYA

“Kau akan tau rasanya “ tukasnya . seperti itulah yang selalu diucapkannya acap kali betemu denganku . Entah apa yang sedang di pikirkannya , seperti perasaan tak senang terhadapku yang selalu dimunculkannya . “ Jujur saja , apapun yang kau ucapkan  lena , tak terdengar berarti bagiku  ! kau , aku benci kau , berhentilah bersikap seperti rubah yang berbaik hati sebelum memakan mangsanya . kau  monster ! “ Jawabku . Raut wajahnya berubah sedih seketika , namun meninggalkan senyum diujung bibir sesaat dan pergi dari  tempatnya  berdiri . “Aku benci dengannya !!!” jeritku didalam hati .  Dia bahkan lebih seperti monster dibandingkan seorang manusia , yang sialnya lagi dia adalah seorang kakak kandungku .  Apapun yang kulakukan , entah bagaimana dia menilainya itu akan terlihat salah dimatanya.
Yang kutahu dulu , dia adalah orang yang teramat-tamat menyenangkan . Bagiku , dialah seorang kakak terbaik didunia jauh sebelum dia menduduki bangku Sekolah Menengah Atas . Terlebih ketika aku mulai masuk Sekolah tempatnya ia bersekolah  , dia semakin menjadi titik kecil di kehidupanku . Dan esok adalah hari ulang tahunku , aku tak ingin ia menjadi pembuat onar di pesta ulang tahunku . Seperti tahun-tahun sebelumnya . Ia menakuti Sella yang phobia pada rambutan . Ia bahkan memasukan beberapa sendok gula kedalam minuman Mitha sahabatku yang alergi dengan yang manis-manis . atau mungkin membiarkan Dina menangis kepedasan karna tambahan cabe bubuk dalam makanannya . Dan tak lupa pula menambahkan permen karet kedalam sepatu yang teman-temanku gunakan . Aku sungguh tidak akan memaafkan apa yang kak lina perbuat untuk yang kesekian kalinya .Pagi sendu menghiasi langit kota tua ini. Seakan matahari tak mau bangun dari peristirahatannya hingga membuat langit Nampak cukup muram dipandang . “surpriseee ………..,, Happy birthday Vana “ , segerombolan orang masuk kekamarku , yang tak lain adalah para sahabat-sahabatku Dina , Sella , Mitha dengan menggunakan topeng panda kesukaanku . “ kalian ? apa Yang … “. “tentu saja , memberikan ucapan selamat padamu Vana “ potong sella .“ kau terlalu naïf bila tak tahu hal itu “ tambah Dina . “hahha, sudah sekarang saatnya “ lanjut Mitha , mereka menarik tanganku dan memaksaku untuk keluar dari singgasanaku , sungguh menyebalkan .Dibawah , Ibu dan Ayah telah menunggu dimeja makan , dan mereka mengucapkan selamat kepadaku “ pagi indah untuk yang berulang tahun “ ucap ayah , sembari mengecup keningku . “selamat ulang tahun sayang “ balas ibu dan meninggalkan kecupan di pipiku . “Ibu dan ayah akan pergi ke kantor , sedang ada masalah dikantor , nanti malam kami pastikan membuat pesta terindah untukmu sayang “ “kuharap begitu , sebelum Lina menghancurkannya “ ucapku . “kurasa , dia tak akan melakukannya kali ini , percayalah pada kami sayang “ memelukku dan pergi .
“sekarang saatnya investigasi kado, yuhuuuu.. “ ucap mereka kompak                                              “ ah ,, oke-oke aku akan melakukannya “ . Aku mulai membuka kado yang mereka berikan kepadaku . “ini ? ah , dari mana kalian tau aku menginginkan ini ? kalian “ . aku memeluk mereka semua . “oh , indah banget “. Dengan iringan tepuk tangan Lina mengacaukan suasana bahagia kami “ memang , itu membuatmu iri ? “ jawab Mitha. “ah , hal norak seperti itu , mengotori pandanganku “ jawab lina asal. “hentikan mengucapkan kata tak penting seperti itu lina “  balas Mitha. “apakah aku harus mengucapkan kata yang lebih manis ? kau bahkan akan alergi untuk itu “ .  Sanggah Lina , membungkam mulut Mitha sesaat dan kemudian pergi meninggalkan kami . “ aku lebih berharap dia bukan kakakmu Vana “ keluh Dina . “ aku berharap aku bukan adiknya “  jawabku , sontak membuat kami tertawa riang .
***
Pesta ulang tahun dimulai . pukul 8 malam para undangan sudah mulai menempati ruang kosong di rumahku . cukup banyak teman-temanku yang datang , aku hanya berharap Lina tak ada dirumah saat ini . pesta berjalan lancar masih belum ada tanda-tanda dari Lina . aku mulai curiga , apa yang sedang di rencanakan saat ini , kupikir dia sedang merencanakan  sesuatu yang lebih besar . Robin datang  , membuatku merasa ada kupu-kupu dalam perut , pandanganku sulit untuk teralihkan . Namun kesenangan itu tak berlangsung lama , Dina segera menghampiri Robin dengan riangnya . Hal yang membuat aku merasa marah ketika mereka bersama . Aku sadar bahwa Dina adalah sahabatku , akan tidak baik jika aku merebut miliknya saat ini . Robin dan Dina datang menghampiriku dan mengulurkan tangannya “ Happy Birthday , Vana “ . kata Robin “ya , trimakasih Robin “ jawabku , berusaha bersikap sewajar mungkin . “ nikmatilah pestanya , teman-teman “ Seruku .
Aku pergi meninggalkan pesta ulang tahunku , dan menaiki tangga menuju kamarku . Rasa penasaran muncul dibenakku setelah melewati kamar kak Lina  “ apa yang sedang dilakukannya “ pikirku . Mencoba mengintip di celah-celah pintunya , yang sepertinya tidak ada siapapun didalam . Aku mencoba membuka pintu yang ternyata tak terkunci . Bau gudang menyapaku , kamarnya terasa pengap dan berantakan . banyak buku yang disusun menyerupai gundukan kecil disamping tempat tidurnya , jendela yang di tutup serapat mungkin , hingga cahaya luar tak menembus kamarnya . sungguh , menjijikkan ! .
Terdengar suara langkah kaki mendekat , yang kurasa itu mungkin saja Lina . Aku beranjak dari kamarnya , dan didepan pintu aku menemukan Robin yang tepat dihadapanku .                              “ternyata , ratunya disini . apa yang kau lakukan ? “ . tanya robin                                            “oh , eh aku ,, “ . “ini Nampak seperti kamar peninggalan bersejarah , potong Robin . Kami memasuki kamar Lina , dan mendapati sebuah HP di lantai . “kurasa ini milik Lina “ ucapku . “mungkin ia lupa membawanya .hmm , ayo kembali kebawah , kurasa mereka sedang menungguku “ ajakku . Tiba-tiba Robin menarikku dan memelukku . Jangtungku berdegup tak karuan , aku merasa gila , ini tak seperti yang biasanya kurasakan . sesaat kemudian ia berhenti mendekapku dan berusaha menciumku , aku sadar dan menghindarinya , menghambur keluar dari kamar Lina ,Robin mengikutiku dan langkah kami terhenti ketika kami menyadari apa yang ada didepan kami . “ini tak seperti yang kau pikirkan “ bela Robin . “ Dina tersenyum “ Vana , aku mencarimu ayo kita kebawah dan memotong kuenya “ Kata Dina . Aku pergi mengikutinya . Aku berpikir apakah Dina akan membenciku ? tapi , kurasa ia tak marah kepadaku dan tak curiga akan hal tadi . Tapi apa yang dilakukan Robin tadi , tidakkah ia terlalu terang-terangan untuk menghianati Dina ? tapi mengapa ? mengapa aku merasa senang saat ia memelukku ? aku memang bukan sahabat yang baik Untuk Dina .
Semuanya menyanyikan lagu ulang tahun untukku . Dan aku mulai meniupkan harapanku . Aku memotong kue ulangtahunku , dan memberikan potongan pertama untuk Ibu dan Ayah . Kemudian sahabatku Dina , Sella dan Mitha . Aku terlalu bahagia hingga lupa untuk mengingat semua kejahatan Lina padaku . Beruntung , pesta ulang tahun kali ini tak ada kejailan yang dibuat Lina padaku . Ibu berkata bahwa malam ini kak Lina menginap dirumah temannya . Cukup tenang pikirannku saat ini .
***
Keesokan harinya saaat disekolah , aku mendengar hal jelek tentangku . sepanjang jalan banyak orang menceritakan sesuatu tentangku  dan tunggu , Robin ? aku mendengar nama Robin didalamnya . apa yang mereka ceritakan ? apa tentang kejadian semalam ? kurasa hanya Aku dan Robin yang tahu , mungkin Dina juga tapi kurasa ia bahkan tak curiga akan hal itu . aku menghindari kerumunan mereka . dan pergi ketoilet segera . didalam aku mendengar para gadis bercerita hal yang sama , tentang aku berusaha menggoda dan mencium Robin . ada yang salah dalam cerita itu . menggoda ? mencium ? aku ? bukan aku tapi Robin . aku keluar dan mendapati orang yang bercerita tadi adalah Rina dan Sella . Air mataku mengalir , aku tak percaya , mereka sahabatku sendiri yang sedang menceritakannku                                                                                                                   
“ kau penghianat Vana ! Gadis sialan “ maki Sella “Apa yang kau lakukan pada sahabatmu sendiri ? kau bergitu tega Vana “ lanjut Mitha. “it , ituu…. Tak seperti yang kalian pikirkan , Robin .. “ jawabku terbata .“tak seperti yang  kami pikirkan ? omong kosong !! aku benci padamu Vana ! kita bukan sahabat ! “ kata Mitha .“asal kamu tahu , kami bersahabat denganmu hanya karna kasihan kepadamu , kau tak memiliki teman tapi kau punya banyak hal yang kami butuhkan . kau kaya , pintar , cantik , hanya karna itulah kami berteman denganmu . tapi dengan kejadian ini , kami malu memiliki teman sepertimu “ ucap Sella .” enyahlah !! “
Aku berlari meninggalkan toilet , dan pergi kehalaman belakang sekolah . disana aku menangis . aku tak percaya pada kenyataan ini . Aku tak percaya sahabatku sendiri yang menyatakan hal itu . Kak Lina , ya sekarang aku percaya padanya , aku percaya apa yang dikatakannya tentang sahabatku itu . dia bukan sedang menjelekan sahabat-sahabatku , ia berkata benar . Aku menyesal , aku yang salah tak mempercayai kakakku sendiri . Aku ingin bertemu dengannya , aku ingin meminta maaf kepadanya . aku bukan adik yang baik untuknya . akulah yang monster .
Sampai dirumah , aku naik menuju kamarnya , disana aku menemukan kamar kosong tak berpenghuni . tidak ada kak Lina . apakah ia belum pulang ? dimana dia ? . aku menelfon ibu . beberapa kali tak ada jawaban , hingga akhirnya ibu mengangkatnya .  “ halo sayang , tumben menelfon ibu dijam segini ? ada apa ? apa kau lapar ? tak ada makanan dirumah ?” . “tidak bu’ , kak Lina . kak lina kemana ? mengapa ia belum pulang ? bukannya ia hanya menginap semalam ? “ . “oh , kurasa ia masih ingin bermain dirumah temannya , mungkin malam ia akan pulang . sudah dulu ya , sebentar lagi mama ada rapat , da sayang I love you “. ibu menutup telfon . baiklah , kurasa ia masih ingin menenagkan pikirannya diluar .
Aku pergi kekamar Lina , aku menangis . disini aku bahkan merasa lebih tenang , jauh dari orang . aku tak ingin mendengar hal-hal buruk tentangku lagi disekolah . selama ini aku slalu mendengar hal baik tentangku , betapa sakitnya tiba-tiba mendengar hal buruk . sekarang aku tahu mengapa jendela kamar ini tertutup rapat , ini agar supaya kamu mendapatkan hal yang lebih memenangkan . aku melihat Kucingku Merin masuk kekamar , kucing itu menaiki gundukan buku yang disusun Lina agar supaya Kucing itu bisa naik kapan saja ketempat tidurnya . Aku melihatnya tidur , sepertinya ia merindukan Lina , sama sepertiku , aku juga merindukannya .
 Malam tiba , aku tertidur  dikamar Lina . Tapi kak Lina yang sedari tadi ku tunggu belum juga kembali . perasaanku tak enak . tiba-tiba aku teringat “Handphone” mengapa ia tak membawanya ? apa ia lupa ? . Aku berdiri mencari Handphone yang ku jatuhkan dilantai saat Robin memelukku . aku menemukannya . aku melihat pesan masuk , dan membaca sebuah pesan , narkoba ? tidak , tidak mungkin kak Lina melakukan ini , pasti ini salah kirim . oh tuhan , apa yang terjadi , kakakku pergi kebandar narkoba, bukan ketemannya untuk menginap . aku harus menyusulnya , aku yakin terjadi hal buruk padanya saat ini . aku keluar dan mengambil kunci mobil , usiaku 16 tahun dan belum memiliki Surat Ijin Mengemudi (SIM) , aku tak peduli , aku harus pergi . aku mengambil Handphoneku dan mendapati banyak telfon dan SMS masuk dari Dina .
 “ aku tahu apa yang terjadi Vana , dan aku tahu bukan kau yang melakukannya . aku percaya padamu . itu semua perbuatan Robin . maafkan aku Vana , aku bahkan tak membelamu saat mereka menyerangmu dengan berbagai makian . aku mencarimu sedari tadi disekolah . aku tahu kau masih marah padaku , aku minta maaf . sahabatmu Dina :)
Itu sama sekali bukan salahmu Dina , maafkan aku . aku menelfon ayah dan Ibu . mengabarkan kalau kak Lina sedang dalam bahaya sekarang . aku segera menyusul kak Lina . melihat alamat yang Bandar narkoba tadi berikan , aku mengetahui dimana tempat itu . selang beberapa menit , aku menemukan tempatnya . cukup rapi untuk tempat para penjahat . kuberanikan diri untuk mengetuk pintunya , dan seorang lelaki bertubuh kekar namun tampak tak karuan keluar . ia memandangku   “ada apa nak ? “ tanyanya cukup ramah . “ aku mencari seseorang , Lina namanya  “ . raut wajahnya berubah takut seketika . “ada banyak nama Lina dikota ini, dan mungkin yang kau cari Lina yang bukan ditempat ini . aku tak mengenalnya “. Jawabnya .“aku tahu , Lina yang kumaksud disini , cepat katakan, atau aku akan menelfon polisi untukmu ! “ . “jangan mencoba menakutiku bocah . sudah pergi sana . pulanglah!! “ . “aku tidak sedang bercanda , tutup mulutmu dan beritahu saja aku dimana Lina !! “ . ia nampak ketakutan dan akhirnya “ baiklah , dengar apa yang terjadi padanya saat ini , itu bukan ulah kami , ia sendiri yang ingin melakukannya !“ . aku khawatir , apa yang dibicarakannya saat ini . “ dia ada dirumah sakit sekarang , dia seperti wanita gila . mencukur habis rambutnya dan mengkonsumsi banyak narkoba , dan tak sadarkan diri ,kurasa dia Over Dosis “ . apa yang barusan dikatakannya membuat dadaku terasa sesak . Apa yang dilakukan Lina ? mengapa ia ? .
aku segera pergi ketempat yang ditunjukan oleh para Bandar tadi . sampai dirumah sakit aku menanyakan kamar tempat pasien yang baru saja masuk karna Over Dosis . segera kami menuju kamarnya  .disana aku melihat ia berbaring tak berdaya , rambutnya telah dicukur habis . aku menangis , aku tak percaya kak Lina sedang terbaring disana . aku merasa bersalah . apa yang harus kulakukan ? . “Sadarlah kak , Bangunlah . Tempatmu bukan disitu !! “ tangisku
Ibu dan Ayah datang , dan kemudian memelukku dan menangis . Aku melihat kak Lina mulai sadar dan membuka matanya . aku bahagia , tuhan memberikan keajaiban . aku menatapnya dan menangis .  “ Bodoh ! , kau tidur cukup lama  ! “ kataku . ia tersenyum dan aku memeluknya . “maafkan aku Vana , aku belum mengucapkan selamat Ulang Tahun untukmu . aku pergi sebelum acara dimulai “ katanya . “jika kau ingin kue lebih banyak , katakan padaku . jangan marah dan pergi begitu saja “ .  “maaf telah ..”  “simpan maafmu setelah kau keluar dari tempat ini “ potongku . kami tertawa . “maafkan kami sayang , selama ini kami mengabaikanmu . kami hanya sibuk dengan uang dan uang saja , tak seharusnya kami melakukan hal itu “ ucap Ibu menyesal . “Jangan lupa untuk membelikanku mobil baru , saat uang Ayah dan Ibu sudah menggunung “ . jawab Lina . kami tertawa , Ibu dan ayah memeluk kami . aku sangat senang , akhirnya semua kembali SEPERTI SEHARUSNYA . :)




0 komentar:

Posting Komentar